BAHASA INDONESIA-MENGANALISIS KEBAHASAAN CERITA SEJARAH- PERTEMUAN 6

 Ciri Kebahasaan dalam Teks Cerita Sejarah


Dalam novel sejarah terdapat ciri kebahasaan yang membedakannya dengan teks yang lain. Ciri-cirinya adalah menggunakan kata/kelompok kata nomina untuk menggambarkan peristiwa sejarah secara rinci. Kelompok kata dalam teks cerita sejarah adalah kelompok kata nomina dan kelompok kata verba. Terdapat tiga jenis kelompok nomina: 1) kelompok nomina modifikatif, misalnya rumah besar, dua botol, ruang makan, dan lain-lain; 2) kelompok kata koordinatif (tidak saling menerangkan), misalnya: lahir batin, sandang pangan, sarana prasarana, hak dan kewajiban, adil dan makmur, dan lain-lain; 3) kelompok nomina apositif, sebagai keterangan yang ditambahkan atau diselipkan, misalnya: Sinta, teman sekelasku, pergi berlibur ke Bali.

Menggunakan kalimat simpleks dan kalimat kompleks. Kalimat simpleks adalah kalimat yang memiliki konjungsi koordinatif atau kata penghubung koordinatif. Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua unsur kalimat atau lebih yang kedudukannya setara atau sederajat. Misalnya penanda hubungan penambahan (dan), penanda hubungan pendampingan (serta), penanda hubungan pemilihan (atau), penanda hubungan pertentangan (padahal, sedangkan, bahkan, namun). Sedangkan kalimat kompleks adalah kalimat yang terdiri dari lebih satu aksi, peristiwa, atau keadaan sehingga mempunyai lebih dari satu verba utama dalam satu struktur. Kalimat kompleks ini lebih dikenal dengan kalimat majemuk.

Baca Juga

Menggunakan kata rujukan. Kata rujukan ialah kata yang merujuk pada kata lain yang telah diungkapkan sebelumnya. Kata rujukan dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut:

1.    Rujukan benda atau hal, yaitu kata yang menyatakan nama dari seseorang, tempat atau semua benda dan segala yang dibendakan, misalnya: ini, itu, tersebut.
2.    Rujukan tempat, yaitu kata yang menyatakan atau merujuk pada kata tempat dimana kejadian itu berlangsung, misalnya: di sini, di situ, di sana.
3.    Rujukan personel atau orang atau yang diperlakukan seperti orang, yaitu kata yang merujuk pada tokoh dalam sebuah cerita yang mengalami kejadian atau peristiwa tertentu. Misalnya: aku, dia, mereka, beliau, dlsb.

Related Posts

12 Responses to "BAHASA INDONESIA-MENGANALISIS KEBAHASAAN CERITA SEJARAH- PERTEMUAN 6"

  1. Saya sudah siap membaca mntri yg ibuk berikan

    BalasHapus
  2. Nama:Cut Lestari
    Saya sudah siap membaca materi yang diberikan

    BalasHapus
  3. Nama :Sawani
    Saya sudah siap membaca materi ya buk

    BalasHapus
  4. Nama :Ainur Rahmah
    Saya sudah siap membaca materinya

    BalasHapus
  5. Saya sudah siap membaca materinya

    BalasHapus
  6. Nama: Mia Rahmita
    Saya sudah siap membaca materi ya buk

    BalasHapus
  7. Nama Nailil Hamidi
    Saya sudah membaca materi

    BalasHapus
  8. Nama: Nora Agustina
    Saya sudah siap membaca materi tersebut buk.

    BalasHapus
  9. Nama: Raisyah hasni
    Saya sudah membaca materi yg ibuk berikan

    BalasHapus
  10. Saya sdh slesai membaca materiny buk

    BalasHapus
  11. Nama:sariani
    SSay sudah siap membaca materi ya buk

    BalasHapus

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel