Sejarah Indonesia-Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa-Pertemuan Ke 2
A. Berbagai Bentuk Konflik dan Pergolakan di dalam Negeri
1. Peristiwa konflik dan pergolakan yang berkaitan dengan ideologi.
Termasuk dalam kategori ini adalah pemberontakan PKI Madiun, pemberontakan DI/TII, dan peristiwa G30S/PKI.
Ideologi yang diusung oleh PKI tentu saja komunisme, sedangkan pemberontakan DI/TII berlangsung dengan membawa ideologi agama.
Perlu kalian ketahui bahwa menurut Herbert Feith, seorang akademisi Australia, aliran politik besar yang terdapat di Indonesia pada masa setelah kemerdekaan (terutama dapat dilihat sejak Pemilu 1955) terbagi dalam lima kelompok: nasionalisme radikal (diwakili antara lain oleh PNI), Islam (NU dan Masyumi), komunis (PKI), sosialisme demokrat (Partai Sosialis Indonesia/ PSI), dan tradisionalis Jawa (Partai Indonesia Raya/PIR, kelompok teosofis/ kebatinan, dan birokrat pemerintah/pamong praja).
Pada masa itu kelompokkelompok tersebut nyatanya memang saling bersaing dengan mengusung ideologi masing-masing.
2. Peristiwa konflik dan pergolakan yang berkait dengan kepentingan (vested interest).
Termasuk dalam kategori ini adalah pemberontakan APRA, RMS, dan Andi Aziz. Vested Interest merupakan kepentingan yang tertanam dengan kuat pada suatu kelompok.
Kelompok ini biasanya berusaha untuk mengontrol suatu sistem sosial atau kegiatan untuk keuntungan sendiri.
Mereka juga enggan untuk melepas posisi atau kedudukan yang diperolehnya sehingga sering menghalangi suatu proses perubahan. Baik APRA, RMS, dan Andi Aziz, semuanya berhubungan dengan keberadaan pasukan KNIL atau Tentara
Kerajaan (di) Hindia Belanda, yang tidak mau menerima kedatangan tentara Indonesia di wilayah-wilayah yang sebelumnya mereka kuasai. Dalam situasi seperti ini, konflik pun terjadi.
3. Peristiwa konflik dan pergolakan yang berkait dengan sistem pemerintahan.
Termasuk dalam kategori ini adalah persoalan negara federal dan BFO (Bijeenkomst Federal Overleg), serta pemberontakan PRRI dan Permesta.
Masalah yang berhubungan dengan negara federal mulai timbul ketika berdasarkan perjanjian Linggajati, Indonesia disepakati akan berbentuk negara serikat/federal dengan nama Republik Indonesia Serikat (RIS).
RI menjadi bagian RIS. Negara-negara federal lainnya misalnya adalah negara Pasundan, negara Madura, Negara Indonesia Timur. BFO sendiri adalah badan musyawarah negara-negara federal di luar RI yang dibentuk oleh Belanda.
Awalnya, BFO berada di bawah kendali Belanda. Namun makin lama badan ini makin bertindak netral, tidak lagi semata-mata memihak Belanda. Prokontra tentang negara-negara federal inilah yang kerap juga menimbulkan pertentangan.
Sedangkan pemberontakan PRRI dan Permesta merupakan perlawanan yang terjadi akibat adanya ketidakpuasan beberapa daerah di wilayah Indonesia terhadap kebijakan pemerintahan pusat, yang dinilai tidak adil dan semakin condong ke kiri (komunis).
Nama: sawani
BalasHapusSaya sudah siap membaca materi ya pak/bu
Nama:Cut Lestari
BalasHapusPak saya sudah siap membaca materi yang diberikan
Nama: jumadil irham
BalasHapusSaya sudah selesai membaca materinya
Nama: Nailil Hamidi
BalasHapusSaya sudah membaca materi
Nama:Meri Andani
BalasHapusSaya sudah siap membaca mntri yang bapak kasih
Nama:Amril fatha
BalasHapusSaya sudah selesai membaca materi hari ini
Nama:Nora Agustina
BalasHapusSaya sudah siap membaca materi tersebut pak.
Nama :miftahul husna
BalasHapusSaya sudah siap membaca materi dari bapak
Nama : Ainur rahmah
BalasHapusSaya sudah siap membaca materinya
Nama:visajidah
BalasHapusSaya sudah siap membaca materinya pak
Nama:Ardiyan syah
BalasHapusSaya sudah membaca pak
Nama:Sariani
BalasHapusSaya sudah membaca pak
Nama:visajidah
BalasHapusSaya sudah siap membaca materinya pak
Nama: Raisyah hasni
BalasHapusSaya telah membaca materi yg bapak berikan
Nama: Raisyah hasni
BalasHapusSaya telah membaca materi yg bapak berikan
Saya sdh slesai mmbaca mteri ny pak
BalasHapusNama:Iwan Rismadi
BalasHapusSaya sudah membaca materi nya
Sya sudah siap membaca materi nya
BalasHapusSelesai
BalasHapus